Sabtu, 26 November 2016

Surah Al- Isra Ayat Lima, Enam dan Tujuh


Oleh : Refri Astari S.
Kader IMM Al-Idrisi Fakultas Geografi
Mahasiswa Semester1



               Assalamualaikum teman-teman,,,
                By the way (cie elah) postingan pertama saya kali ini akan membahas tentang terjemahan atau makna dari beberapa ayat dalam surah Al-Isra tepatnya ayat ke lima, enam dan tujuh yang artinya (dalam bahasa Indonesia loh ya) ;
              Nah, ayat ke lima dan enam yang artinya :
Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu. Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan. (17:5)

Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. (17: 6)

Ayat sebelumnya mengisahkan dua kali perbuatan Bani Israil yang merusak. “Allah juga telah berjanji akan menghukumi Bani Israil di setiap kali perbuatan merusak yang mereka lakukan. Janji Allah pasti berlaku.” Dalam buku-buku sejarah disebutkan, “Sekitar 600 tahun sebelum Masehi ada seorang raja bernama “Nabudchadnezzar” yang berkuasa di Babylonia. Ia seorang raja yang memiliki kekuasaan luas dan sangat perkasa. Ketika menyaksikan ketidaktaatan dan pemberontakan kaum Yahudi, ia langsung memerintahkan untuk menyerang kota tempat tinggal kaum Yahudi. Dalam perang tersebut banyak kaum Yahudi yang tewas dan sebagian besar ditawan. Akhirnya Nabuchadnezzar memasuki Baitul Maqdis dan merusak kota ini. Selama Nabuchadnezzar hidup Bani Israil hidup dalam kondisi terhina dan tertawan di Babilonia.

Kondisi ini terus berlangsung hingga Kourosh, Raja Iran menguasai Babilonia dan membebaskan orang-orang Yahudi. Kourosh memberikan kesempatan kepada kaum Yahudi untuk kembali ke Baitul Maqdis dan membangunnya kembali. Setelah Bani Israel bertempat di Baitul Maqdis dan perlahan-lahan kekuatan mereka semakin bertambah dan populasi masyarakat terus bertambah, kembali Kaisar Romawi mengirimkan pasukannya ke Baitul Maqdis dan untuk kedua kalinya kota ini dikuasai kekuatan asing. Kaisar Romawi memerintahkan perusakan Baitul Maqdis dan membiarkan pasukannya merampas rumah dan tanah pertanian penduduk.

Yang dapat kita petik dari ayat 5-6 surah Al Isra ini adalah: Para perusak dan pendurhaka harus mengetahui betapa di atas kekuataan masih ada kekuatan lain lagi. Bani Israel mendurhakai Allah dan merusak bumi. Di sini Allah membuat kekuatan lain menguasai Bani Israel agar mengetahui betapa mereka tidak seperti yang dibayangkan.

Kemudian terjemahan dari ayat ke tujuh yaitu ;
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”
Menurut teman-teman apa sih maksud dari ayat ini ? hmm,,
Surat Al – Isra ayat 7 ini menerangkan bahwa jika kita berbuat suatu kebaikan kepada orang lain apapun bentuknya baik harta, tenaga, maupun ilmu, maka kita (aku dan kamu ^^) sama saja dengan menghargai serta berbuat baik untuk diri kita sendiri. Karena perbuatan baik atau buruknya seseorang itu merupakan suatu perwujudan bagaimana seseorang itu dapat menghargai dirinya sendiri. Namun, sebaliknya apabila kita berbuat suatu kejahatan atau suatu keburukan kepada orang lain maka sama saja dengan mempermalukan diri kita sendiri sehingga ia tidak bisa menghargai dirinya sendiri dihadapan orang lain dan Allah SWT.

Oke sekian dulu dan terimakasih sudah dibaca J
Semoga bermanfaat J




Daftar Pustaka

Situs Media Informasi Kantor Hadhrat Ustadz Ansariyan. (2016, 02 11). Diambil kembali dari The Official Website of Ayatollah Hossein Ansarian: http://www.erfan.ir/indonesian/80626.html

1 komentar: